Generasi Media Sosial, Generasi Anti Sosial




Kata Pengantar

Puji syukur Saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas Penyertaan-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan penyusunan Karya ilmiah ini dalam waktu yang singkat.

Makalah ini berisi tentang analisis seberapa buruk media sosial yang seharus nya membuat kita mempunyai jiwa sosial yang tinggi malah membuat kita menjadi anti sosial.

Diharapkan setelah membaca karya ilmiah ini kita jadi bisa menggunakan media sosial lebih bijak lagi. Karya ilmiah ini juga dibuat untuk memenuhi tugas ilmu sosial dasar pada jurusan Teknik Informatika.

Saya menyadari bahwa karya ilmiah ini belum cukup baik dalam penggunaan literatur, penyajian data, ataupun sumber terpercaya. Oleh sebab itu Saya mohon untuk kritik dan sarannya.



BAB 1. Pendahuluan


A.      Latar Belakang

Ketika dalam perjalanan berangkat/pulang kuliah, pergi ke tempat wisata, tempat makan tidak jarang Saya menemui orang orang (khusus nya remaja) yang sedang berkumpul dan setiap dari mereka malah sibuk sendiri dengan gadget nya.

Saya tidak masalah dengan hal ini jika ada hal penting yang mereka kerjakan namun sebaliknya mereka bermain sosial media yang seharusnya membuat hubungan orang yang jauh menjadi dekat malah hubungan orang dekat menjadi jauh.

Miris sekali bukan? Kebanyakan dari kita terkena dampak buruk nya dan jadi budak teknologi, saya minta maaf jika ada dari pembaca merasa tersinggung tapi ini adalah realita.



"Yaelah Cuma main social media doing kan? Kenapa diserius amat coba?"



Banyak yang tidak menyadari, kebiasaan ber-sosial media seperti ini dapat merubah penggunanya menjadi anti sosial,
Membuat kita tidak mengerti apa yang dimaksud Koneksi, lebih mudah membully orang lain, memberikan delusi koneksi dan juga mengurangi produktivitas yang berujung pada keredupan karir anda.





B.          Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan, saya akan membahas rumusan masalah berikut:
·                    Apa itu Media Sosial?
·                    Apa Itu Anti Sosial?
·                    Kenapa kita masih salah menggunakan media sosial?
·                    Apa tanda kita adalah anti-sosial?   



C.          Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah:
·                    Mengetahui Makna Media Sosial
·                    Menjadi pengaruh agar orang orang yang khusus nya remaja menjauhi lingkaran anti-sosial
·                    Memenuhi tugas Ilmu sosial dasar  





BAB 2. Pembahasan


A.      Apa itu Media Sosial?

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.

 Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone.
Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.

Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media.

Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.

Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.



B.       Apa Itu Anti Sosial?

sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya. Seseorang yang antisosial menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab serta kurangnya penyesalan mengenai kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan.

Orang yang kepribadian antisosial secara persisten melakukan pelanggaran-pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dan sering melanggar norma. 

Mereka mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif, serta gagal dalam membina hubungan interpersonal dan pekerjaan. Suatu tindakan antisosial termasuk dalam tindakan sosial berorientasi di keberadaan orang lain atau mempunyai makna subjektif bagi orang-orang yang melakukannya. Tindakan-tindakan antisosial biasanya mendantangkan kerugian bagi masyarakat luas sebab pada dasarnya si pelaku tidak menyukai keteraturan sosial (social order) yang diinginkan oleh sebagian besarr anggota masyarakat lainnya.



C.       Kenapa masih salah dalam penggunaan media sosial?

Disini Saya akan memaparkan kenapa kita masih salah dalam menggunakan media sosial.


1.     Terlalu Update

Ini adalah hal yang paling sernig saya temui di sekitar Saya. Setiap orang terlalu update memposting informasi nya baik itu dalam keadaan sedih, sedang hang-out dll. Ini membuktikan bahwa anda sedang

lantas apa yang akan membuat anda merasa lebih baik? Anda akan memposting hal yang terbilang bodoh hanya demi mendapatkan perhatian di media sosial.



Studi Menunjukkan jika seorang men-tweet lebih dari 4 kali dalam waktu 1 jam, itu mendandakan dia sedang kesepian
@8fact



2.   Tidak bisa membedakan mana privasi mana yang bukan

Tidak Jarang kita menemui orang di timeline memposting status/foto/video memalukan yang seharus nya bukan untuk dipublikasi. Ini adalah kesalahan yang dibuat buat hanya untuk mendapatkan perhatian dan mungkin kita adalah diantara orang itu.


Sebaiknya hal ini dihindari dengan cara menenggelamkan diri anda dengan orang disekitar anda, bukan dengan cara hidup didalam media sosial

3.    Terlalu sering men-judge orang lain

Saya paling sering merasakan hal ini, setiap orang dikeliling saya merasa paling benar, merasa paling tahu akan sesuatu. Sejatinya hal ini tidak hanya dilakukan dimedia sosial, hal ini terbawa bawa ketika bersosialisasi didunia nyata, kita akan terkesan menjadi orang yang kasar ketika lebih sering ber-social media, Simpan bakat pengacara anda, jangan gunakan ini dimedia sosial.


D.         Tanda kita seorang “Anti-Sosial”

Yang paling mudah untuk mengetahui apakah kita anti-social atau bukan adalah seberapa sering kita menggunakan gadget, Saya anjurkan anda harus memperhatikan hal ini dan lihat seberapa sering anda menggunakan gadget untuk mengetahui apakah kita anti-social atau bukan.

Remaja menghabiskan waktu nya 27 jam perminggu untuk online disosial media
@telegraph.co.uk





BAB 3 – Penutup


A.   Kesimpulan & Saran

Dari hasil pembahasan karya ilmiah ini maka kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa media sosial tidak serta merta membawa perubahan baik untuk komunikasi jarak jauh, nyatanya kita masih sering melupakan orang yang didekat kita dan lebih memilih tunduk untuk menatap layar.

Untuk itu, yang terbaik adalah merubah gaya kita ber-social media kita harus mempunyai aturan aturan yang diikuti agar tidak masuk kedalam lingkaran anti-sosial. Lihatlah kedepan, pandangan anda akan jauh lebih luas dari pada menatap layar 5 inch itu.


Daftar Pustaka





Psst! You can email me here: fernandogasm@gmail.com
Tidak ada komentar

Tidak ada komentar :

Posting Komentar